Sabtu, 24 Januari 2015

Review: The Three Musketeers



Hai sobat blogger,kali ini saya akan posting tentang nama blogger saya. Musketeers-three diambil dari salah satu film favorit saya The Three Musketeers. Pernah denger ada yang bilang "Pertama kali denger istilah “Musketeers” adalah waktu nonton film kartun Tom n Jerry, ceritanya si Jerry dan adiknya yang bandel itu pake pakaian tentara Prancis jaman baheula dan musti berhadapan dengan Tom yang jahat. Lucu yah, padahal novel ini adalah salah satu novel terbaik dunia lho, tapi kok tahunya malah dari kartun anak kecil :)" 

Kalau saya sendiri pertama kali dengar dari film Slumdog Millionaire (Lihat di post sebelumnya) jadi sebelum dapat hadiah 20 million, Dev Patel di film itu harus menjawab pertanyaan : “Selain Athos dan Porthos, siapakah satu lagi yang termasuk The Three Musketeers?” akhirnya dijawab dengan tepat, sehingga berakhir dengan happy ending. 




The Three Musketeers adalah cerita tentang petualangan empat orang pemuda di tengah-tengah pergolakan politik di Perancis di abad pertengahan yang dikarang oleh Alexandre Dumas. Empat orang itu adalah D’Artagnan, Athos, Porthos, dan Aramis. Judulnya Tiga Musketeer, tapi kok tokoh utamanya ada 4? Hee, jangan bingung dulu, nanti saya jelasin sedikit yah. By the way, Musketeer itu apa sih? Musketeer adalah sejenis tentara infantri di Perancis jaman dulu. Mereka disebut begitu karena mereka suka memakai Musket, sejenis senjata laras panjang. 

Kisah ini diawali dengan kedatangan D’Artagnan (Logan Lerman) ke Paris. Ia berniat menemui De Treville (Mads Mikkelsen), komandan satuan Musketeer. Berbekal surat referensi dari ayahnya yang merupakan teman dekat De Treville, D’Artagnan menuju Perancis dengan semangat membara untuk menjadi seorang anggota Musketeer. Namun, karena sebuah insiden di tengah perjalanan, surat referensi itu dicuri orang Di Paris, pemuda yang mudah tersulut emosinya itu harus bersitegang dengan 3 orang anggota Musketeer yang telah di sebutkan di atas, Athos (Matthew Macfadyen), Porthos (Ray Stevenson), dan Aramis (Luke Evans). Akan tetapi, ketika mereka akan bertarung, datanglah tentara-tentara Kardinal ikut campur, mereka memang sudah sejak lama selalu mengganggu para Musketeer. Melihat hal itu, D’Artagnan secara naluri malah bergabung dengan 3 Musketeer itu dan berhasil mengalahkan tentara-tentara Kardinal tadi.

   

Sejak saat itu, D’Artagnan mendapat penghormatan dari 3 Musketeer yang sempat memusuhinya itu, bahkan De Treville, sang Komandan Musketeer pun ikut menyampaikan pujian. Akan tetapi karena surat referensinya hilang di jalan, ia pun tak bisa menjadi Musketeer. Tapi De Treville yang melihat keberanian dan kemampuan D’Artagnan mengirim D’Artagnan untuk bergabung dengan satuan pasukan milik De Essarts. (Sekarang tahu kan kenapa judulnya Three Musketeer, bukan Four Musketeer...ya karena D’Artagnan bukan seorang Musketeer, namun mereka berempat bersahabat)

Sebagai seorang pemuda, D’Artagnan mempunyai rasa ingin tahu dan romantisme yang besar. Karena 2 hal itu ia pun terjebak dalam konflik negara yang maha dahsyat. Secara otomatis, 3 anggota Musketeer temannya itu pun ikut terlibat. Mereka pun bersama-sama membongkar misteri, bertarung dengan musuh, bahkan sampai mengembara sampai ke daratan Inggris demi menuntaskan konflik ini, seru banget! 

Novel ini menjadi menarik karena Dumas mengambil karakter 3 Musketeer itu dari tokoh yang benar-benar ada di dunia nyata, dan masing-masing mempunyai sifat-sifat menarik. 

Athos, adalah seorang duda yang kecewa akan cinta, tapi mempunyai sifat yang begitu dewasa karena memang ia adalah yang tertua dibanding rekan-rekannya yang lain. 

Porthos, adalah seorang yang terbuka, jujur, menyukai anggur, wanita, dan nyanyi-nyanyian. 

Aramis lebih unik lagi, dia adalah seorang mantan biarawan yang tahu banyak soal Teologi namun penuh romantisme. 

D’Artagnan anak dari mantan musketeers, keturunan musketeers yang punya bakat jago pedang, sayangnya sombong


Mungkin banyak yang gak tahu kalo sebenarnya buku ini adalah buku pertama dari trilogi D’Artagnan, lho. 2 buku lanjutannya adalah “Twenty Years After” dan “The Vicomte of Bragelonne : Ten Years Later.” Tertarik kan? baca bukunya yukk. Kalau yang gak suka baca yang bahasa inggris, sekarang udah ada terjemahannya dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Trio Musketri”. Silahkan dibeli, dibaca, dan nikmati petualangan penuh intrik dan romantisme ala abad pertengahan.
 


Wanita adalah sosok yang paling bisa menghancurkan seorang pria, namun mereka juga sosok yang paling bisa membuat pria bahagia



 

Tanggal rilis: 1 September 2011 (Jerman) 
Sutradara: Paul W. S. Anderson 
Durasi: 111 menit 
Diadaptasi dari: Les Trois Mousquetaires 
Musik digubah oleh: Paul Haslinger
Genre: Roman, Komedi, Petualangan, Laga

Blogger templates

statistics

Don't believe me just watch

Arcade Games

Racing Games

Shooting Games

Shooting Games

Subscribe Via Email

Sign up for our newsletter, and well send you news and tutorials on web design, coding, business, and more! You'll also receive these great gifts:

About The Soonex

Your e-mail address is incorrect. Please check it and try again.

Thanks for your subscription!

Pages

Get in Touch

Kids Games

Sports Games

Racing Games

jangan lupa makan

3D Games

Hak cipta oleh undang-undang. Yang ngopas tanpa izin dosa, dikenakan hukaman 5 tahun penjara. Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Games

Search This Blog

Blogroll

instagram.com/deranissa ask.fm/deraaanissa